Pages

My Ambition..

Rabu, 14 Maret 2012


Gimana dengan kalian? Pasti punya mimpi ataupun cita-cita kan? Cara mewujudkan dan terus berjuang mencapainya gimana? Ok, dibaca yah pemirsa…. Marilah berceloteh sedikit mengenai mimpi/cita-cita.
Gue di TK itu maunya jadi apayah? Pas kecil mungkin ga salah semua teman sekelas maunya jadi dokter yasudah gue ikut-ikutan aja bilang pengen jadi dokter. Tapi disaat SD gue ditanya mau jadi dokter apa? Dan gue bingung banget, kemudian di kelas 3 SD gue memilih ingin menjadi jurnalis atau wartawan untuk bisa mencatat/merekam segala situasi dan bisa dikenang diwaktu yang akan datang. Tapi beberapa saat lagi mungkin dikelas 4 SD, gue pengennya menjadi pengacara yang bergelar Sarajana Hukum alasannya sih untuk mengungkap kebenaran aja ketika seseorang terperanjat akan fitnah dan tuduhan yang sama sekali bukan kesalahannya. Di kelas 4 SD gue sudah mulai menulis puisi untuk dikirim ke beberapa majalah meski gue gagal kirimnya karena ga ngerti-ngerti cara kirim via post. Yah waktu itu gue suka banget nulis puisi dan beberapa cerpen tentang kehidupan disekeliling gue. Nah di usia 9 tahun itu gue udah bingung mau jadi apanih mau jadi Pengacara atau Penulis?? Hmm puisi gue masih norak dan amatiran jadi gue perlu belajar lagi dan gue ga ngerti tentang profesi sebagai penulis gimana? Gue ga tau komisinya berapa. Jadi tetap gue milih cita-cita gue adalah Pengacara karena gue lebih berani berdebat untuk membenarkan sebuah kesalahan. Kebetulan sih gue suka apapun yang berbaur politik dan ada niat juga sih untuk bergabung ke salah satu partai ternama bila suatu saat nanti HAHA. Naik ke kelas 5 SD gue lebih sering baca novel ataupun beberapa komik dan kecanduan mengarang cerpen, bahkan tiap ada lomba di sekolah kategori mengarang gue selalu ikut dan pernah mewakili sekolah setingkat kota. Nah, gue dalami hobi gue hingga gue lihat di TV tentang penulis sukses yang mendapatkan royalty dengan persenan yang begitu besarrrrr langsung saja gue tegasin GUE MAU JADI PENULIS BAGAIMANAPUN KEADAANNYA GUE MAU JADI PENULIS!! Dan beberapa orang bertanya “kenapa harus memilih jadi penulis?” mau tau jawabannya?? HAHA—gue mau jadi penulis dan menghasilkan beberapa karya sastra agar bisa dibaca semua orang dan dipahami maksudnya lalu bisa mereka terapkan kedalam kehidupan sehari-harinya atas kandungan positif di karya gue. Hingga memasuki jenjang SMP gue masih saja menginginkan menjadi penulis, gue juga suka menerbitkan puisi-puisi gue di mading sekolah pas SMP.
Di saat kelas 8 SMP gue tiba-tiba jago menilai gerak-gerik beberapa orang ketika sedang berbicara dan gue dengan lancangnya langsung menyimpulkan kepribadian orang-orang itu padahal gue Cuma lihat luarnya mereka aja. Nah apasih ini yang terjadi. Bukan seperti peramal sih tapi tepatnya gue bisa membaca situasi gitudeh. Ohyaaa? Hmm iya ini ga bohong. Beberapa temanku juga sering meminta solusi atau saran tentang masalahnya karena menganggap gue lebih bisa memahami situasi hatinya. Atas dari itu ketika gue membaca buku-buku tentang psikologi dan browsing artikel-artikel berkait ilmu psikologi tiba-tiba gue jadi tergiur ingin menjadi dokter psikologi dan menyandang kelas S,Psi. kalo ditanya alasannya gue jawab aja :
“gue mau jadi dokter psikologi untuk bisa menangani orang-orang yang mengalami ketekanan batin akibat guncangan masalah yang terlalu berat, bisa membantu segala problema dari orang-orang yang merasa putus asa untuk menanganinya, ingin juga memahami jalan pikiran orang-orang yang telah memilih jalan yang salah seperti Drug Addicted, dan kalo menjadi dokter psikologi seperti gue ga gampang di tipu ataupun dibodoh-bodohi”
Itu alasan gue, sepertinya juga teman-teman ku pada mendukung untuk bisa mewujudkan ambisi gue yang mau menjadi Dokter Psikologi. Yah hingga disaat umur gue udah 15 tahun gue simpulkan gue mau jadi apa berdasarkan kemauan gue dari kecil. Gue mau jadi wanita yang sukses dengan menyandang status Dokter Psikologi dan semua orang-orang yang berkonsultasi ke gue atas masalah-masalahnya yang berbeda bisa gue buatkan sebuah cerita indah kedalam sebuah buku yang akan dijual dan hasil royaltinya bisa gue sumbangkan ke orang-orang yang kurang mampu. Kalau gue ditawarin maju ke dunia politik sepertinya---GUE MAU! Yah gue kan suka dunia politik. Tapi cukuplah, gue mau jadi Dokter keahlian jiwa aja deh.
Gue punya taget ingin kuliah dimana juga nih. Kalo gue masih tinggal di Makassar gue maunya sih kuliah di UNHAS dan milih fakultas Psikologi. Kalo gue dibolehin kuliah di Jakarta gue maunya kuliah di UI dengan fakultas Psikologi juga dong. Kalo diluar negeri gue mau kuliah di Australia karena Negara itu Negara favorit gue soaleee. Karen sekarang gue duduk di SMK jurusan Pariwisata dan semisal nantinya gue ga mampu biayain kuliahan gue usahain untuk bisa ambil kerja sampingan di maskapai penerbangan. Amin yaAllah…
Kalo dapat pertanyaan, Mau punya pendamping hidup seperti apa? Maksudnya Profesi dan jabatan yang gimana?
Jawabnya, Gue mau punya suami yang berbekal ilmu yang tinggi dan kalo bisa dia itu lulusan S2 kalo jabatannya apa kayaknya apa aja deh jabatan dia yang jelas ilmunya banyak. So pasti dong Agama nya sama dengan gue “ISLAM”. Ga harus dari keturunan darah biru, yang penting ilmu dan hasil lulusan sekolah tinggi. Bisa menjadi pedoman untuk keluarganya. Pendorong dan pemberi semangat.
Sepertinya membahas soal husband itu terlalu dewasa buat gue, dan sebelumnya gue ga pernah membayangkan hal seperti itu karena gue ketakutan tiba-tiba sesekali memikirkan hal yang ewwwww.
Gimana cara mewujudkan ambisi gue?
Hanya beberapa kata kunci…
Bertaqwa kepada Allah, Berbakti kepada orang tua, Rajin, Berusaha, Berdoa, Belajar, Bersungguh-sungguh, gak PACARAN kalo belum sukses!!
Yah itu aja deh cara gue untuk bisa membahagiakan kedua orang tua atas impian gue selama ini. Gue juga harus bisa mendapatkan restu kedua orang tua untuk meneruskan impian gue ini. Never Say Never ajalah. Allah juga selalu membimbing langkah hambanya ke jalan yang lurus “Amin”
Meski gue sering dapati kata-kata bully dari orang-orang tentang impian gue yang terlalu tinggi padahal gue adalah anak dari keluarga yang sederhana itu semuanya ga ngebikin gue putus asa dan terpaku akan kata-katanya. Toh gue ada hak untuk berambisi dan kewajiban gue yah hanya untuk mewujudkan semuanya aja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS