Pages

Pilihan Tepat, Sasaran Pasti

Sabtu, 02 Agustus 2014

Aku mencoba untuk membuka lembaran baru pada halaman blog yang mungkin jika berwujud sebuah buku telah lenyap tertutupi debu abu.

Aku ingin bercerita panjaaang, aku ingin menuangkan lagi kisah kasih suka cita yang telah lupa kutuangkan ke wadah sepatah kata ini. Mungkin satu demi satu yang telah terlewatkan telah memudar dan hampir pudar yang sulit lagi ku pulihkan. Perlahan akan terlintas lagi dalam memori. Dan melalui ini pasti akan teringat untuk ku uraikan.

Fistly, Wida yang menuliskan tautan cerita ini sudah menjadi Wida yang baru. Alhamdulilah n i feel kinda happy karena perlahan bisa menjadi Wida yang baru.

Mungkin latest post masih di tuliskan oleh Wida yang masih seorang murid pariwisata namun kini sudah lepas dari seragam putih abu2 itu.....
Wida sekarang sudah melangkahkan kakinya ke dunia baru, separuh jiwanya sudah berada di sebuah kampus pendidikan, Wida sekarang sudah memekarkan diri dengan berhijab. Dan Wida sekarang yang menuliskan ini bukan lagi Wida yang dulu...... Tapi Wida tetap anak mama-papa loh HeHeHe.

Yup, aku akan memaparkan sebuah keputusanku yang telah ku patenkan untuk masa yang akan datang. Ini salah satu cerita yang kulalui untuk kukenangkan dalam tulisan online ini.

Setelah melalui proses yang sangat panjang akhirnya aku bisa menjerit kata 'Yes, im going to a campus'.
Melewatkan UKK/Uji Kompetensi Keahlian yang merupakan syarat kelulusan bagi seorang siswi SMK bisa dibilang aku berhasil karena telah mendapatkan nilai tertinggi untuk lingkup Tourism Department. Kemudian aku melalui UAS yang begitu lika liku menemukan jawaban jodoh dengan soal tapi senangnya akupun berhasil mentaklukkan soal yang sempat memicut otak hingga ke jantung WAW! Then, aku kini akhirnya berhasil menjadikan suasana Ujian Nasional menjadi kenangan yang sebelumnya misteri berat yang menggelantung dalam hidupku. Whazza Amazing, i do that with totally honesty!! Yup, mungkin kisaran 60% siswa/i di Indonesia mengerjakan soal ujian nasional dengan kecurangan tapiiiiiiii yah only Allah know about that. But im the one of 40% honesty student yang bersih mengerjakan soal UN tanpa keys answers yuppppp maybe u hard to believe but once again only Allah know about the truly. Skip it, aku berhasil menembus nilai 5 besar. Akhirnya aku tahu kalau kejujuran pasti selalu dikedepankan but huuuuh i feel so dissapointed karena aku menyaksikan sendiri yang mendapat nilai tertinggi untuk bidang UPW itu sukses melakukan kecurangan tapi aku memang harus bisa menerimanya dan aku cukup puas dengan apa yang telah aku dapatkan walaupun kali ini aku bukan yang nomor 1. Hingga pada graduation, aku mendapat predikat siswi berprestasi non-akademik karena usahaku selama 3 tahun pada bidang Tourist Industry mampu menarikku berdiri didepan seluruh hadirin yang hadir bahwa aku salah satu kandidat yang akan bartaruh ketingkat nasional untuk merebut kesempatan ke tingkat Internasional dalam ASEAN Skills. So, meskipun aku tidak berada dalam rating pertama atas hasil nilai ujian nasional yah aku tetap bangga atas kesempatan mengikuti kompetensi bergengsi ini.

3 May : I winning the Tourist Industry for City Competition
5 May : I am The winner of Tourist Industry for Provinces Competition
20 May : National Examination Announchement

27 May......
Point terpenting yang aku paparkan pada halaman ini yaitu mengenai pilihanku pada prodi yang telah berhasil aku masuki.
Aku lulus pada pilihan prodi pertamaku 'Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia' di Universitas Negeri Makassar melalui jalur SNMPTN yang di umumkan pada tanggal 27 Mei.
Prodi tersebut memang merupakan pilihan pertamaku, aku memilih Bimbingan dan Konseling pada pilihan kedua dan PGSD Kampus Tasikmalaya di Universitas Pendidikan Indonesia pada pilihan ketiga.

Aku telah melalui beberapa tahap agar mendapat verifikasi resmi sebagai calon maba UNM 2014. Mulai dari pada registrasi online, verfikasi berkas akademik dan ekonomi untuk kepentingan beasiswa bidikmisi, wawancara hingga kunjungan rumah telah menjadi proses yang membuahkan hasil. Meski hasilnya belum menjadi wujud KTM/ Kartu Tanda Mahasiswa. 

Kenapa aku harus menjadikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai pilihan pertamaku?
Yuuuup, aku memang antusias ingin menguasai english, french, arabic and deutch. Tapi aku lebih antusias lagi ingin menguasai bahasa dan sastra dari kebangsaanku sendiri. Aku merasakan kesempurnaan kata hanya ada pada bahasa Indonesia setelah arabic yang telah menyempurnakan alquran. Aku bertekad pada pilihanku ini aku dapat mengembangkan bahasa Indonesia yang wajib di kuasai tidak hanya pada dalam negeri ini tapi jua di seluruh dunia. Mengingat hebatnya bahasa inggris yang telah berhasil dikuasai oleh hampir seluruh penjuru dunia sepertinya bukan hal yang tidak mungkin jika bahasa dari sebuah negara yang penduduknya mayoritas muslim itu bisa digunakan oleh umat sejagad raya di dunia ini. 
Aku sungguh ingin menjadi guru meskipun harus mengajar ke pelosok bumi. Aku ingin mewujudkan cita-cita bangsa untuk mencerdaskan anak tanah air. Aku ingin tak ada lagi orang yang tak mengenal dan tak sadar akan pentingnya sebuah pendidikan. Aku ingin mereka memiliki kepercayaan bahwa belajar itu tidak mahal.

Aku sempat takut untuk melanjutkan pendidikan mengingat orangtua yang mungkin sulit membiayai perkuliahan tapi selalu saja ada kebaikan menuju kebenaran karena beasiswa bidikmisi hadir untuk mengasa mimpi. 

Aku puas terhadap pilihanku sendiri. Aku berharap agar aku bisa menjadi guru yang baik dari biaya beasiswa bidikmisi dan doa manjur kedua orangtua.

Pada pilihan ku ini begitu hebat membuka lebar tirai kehidupanku untuk melihat kedepan. Aku harus bisa mengkonsepkan perencanaan kehidupanku karena sesungguhnya sebuah perencanaan sungguh dahsyat menghantarkan cita-cita dalam kesungguhan. Karena pilihan ku ini pula aku dapat berjalan sesuai keinginan hati dan apa adanya jati diriku.

Samping itu, aku harus bisa menguasai lagi bahasa asing agar lebih mudah lagi mengantongi Bahasa Indonesia ke mata dunia. Ini mimpiku yang tak ingin aku hadirkan hanya dalam hayal dan tidurku. Aku harus bisa menjadikannya kenyataan hidup.
Tiap kali orang orang bertanya.... Why dont you take Sastra Inggris, Sastra Jerman, Manajemen Pariwisata, Manajemen perhotelan, Hukum, Akuntansi, Hubungan Internasional, Psikologi?????????? Yup, semua itu sempat terlintas pada benakku namun aku tahu pilihanku adalah jodohku. Allah pasti tahu kemampuanku memang tepat pada pilihanku.

Sekarang aku harus fokus menyiapkan diri agar bisa menjadi mahasiswa bidikmisi teladan di Universitas Negeri Makassar dan lulus dengan predikat CumLaude.

What I choose, Thats my decision!!

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS