Jika itu di ingatkan
kita pada sebuah kejadian yang terjadi dibeberapa waktu silam. Apa yang harus
saya lakukan agar terus mengenangnya tanpa berlinan air mata?
Sudah setahun
terlewati masa-masa UAS ketika duduk di kelas 9 SMP. Bentar lagi masa-masa UN,
PSB ke SMA RSBI, menanti pengumuman, kemudian PSB ke SMK RSBI, lalu hari resmi
yang menggugat saya berpisah sekolah dengan mereka akan berlalu genap setahun.
Mungkin hati ini
telah beku sehingga begitu susah melelehkan lagi air yang keluar dari mata. Tapi
begitu sulit mengubah perasaan yang selalu sedih meski air mata itu telah susah
untuk terkuras. Itu yang tandanya dirikulah yang begitu terlunglai.
Melihat junior yang
masih kelas 9 SMP membuat saya kini mem-flashback segala perjuanganku yang ku
anggap begitu besar untuk bisa mendapatkan best score dan lulus.
Mungkin kebahagiaan
teruraikan diatas kesedihan itu karena tahu tingkatan pendidikan yang ku jalani
akan semakin menaik namun betapa lara dalam sedih itu yang mengharuskan saya
untuk berpisah dengan sahabat, teman kelas, guru, dan adik kelas . walau masih
banyak waktu untuk mempertemukanku dengan mereka dan masih begitu banyaknya
kesempatan untuk menghabiskan waktu bersamanya itu tidak sama sekali menghapus
kepiluan mendalam selama tidak seatap sekolah dalam menjalani proses pembelajaran.
Hari demi hari
semuanya menjadi berubah. Sesuatu yang baik telah buruk lalu sebaliknya namun
bahagianya sesuatu yg baik itu ternyata semakin baik begitupun yang buruknya.
Saya yakin jika
mereka sahabatku. Maka selalulah mereka hadir dalam kehidupanku yang akan
datang.
Disini selalulah saya
meminta Allah menjaga mereka agar di waktu luang nanti saya pun bisa melihat
rautan wajah mereka yang selalu menghidupkan warna di hidupku ini.
Saya pun merasa
segala yang akan di masa SMP itu begitu sulit ku temukan di masa SMA kini. Berbagai
perubahan kini kuhadapi. Duniaku serasa terjunkir hingga berapa derajat.
Tapi saat itu, saya
yakin akan bisa menstabilkan hidup yang sekarang akan lebih baik di masa nanti.
Memang sulitlah untuk
menghapus saat-saat kebersamaan dengan mereka tapi entah mengapa waktu kini
gampangnya menjauhkanku dengan itu semua.
Air mata itu
sebenarnya kebahagiaanku ketika sedang memikirkan kebahagiaan bersamanya pada
watu lalu. Tapi air mata itu terkadang memerankan kesedihan di kala saya
menyesali waktu yang telah memisahkanku dengan mereka serta penyesalan yang tdk
memanfaatkan waktu untuk terus menghabiskan waktu bahagia ku dengan mereka.
Cukup sudah. Saya kini
wajib menyimpannya dalam hati agar terus terbayangkan dalam pikiranku.
Saya akan selalu
berdoa untuk mereka yang telah hadir dalam 3 tahun lalu itu. Terima kasih pula
kepadanya karena menjadikanku pribadi yang bisa ngebalance segala situasi yang
terus berubah.
WIDA :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar