Terkadang jantungku berdegup
melebihi getaran apapun, gue ngerasa takut takut dan takut. Gue sekilas
merasakan sesuatu yang gue anggap gak sewajarnya untuk gue resapi. Gue ingin
bingar merontah kesedihan tapi gue sulit gimana caranya untuk bisa
menggambarkan kerisauan hati gue.
Ga sepantasnya yang gue rasa itu
seperti galau, ini beda dan begitu jauh berbeda dari yang namanya galau. Gue pengen
sendiri dan berlari dari perasaan aneh itu tapi malah ngebuat gue semakin
terpuruk dalam suasana hati yang tak menentu. Dalam waktu itu gue seakan-akan
berbeda dari yang lainnya, gue menyadari sesuatu yang gue miliki gak dimiliki
orang lain tapi lagi-lagi gue ketakutann. Gue ini nangis tapi gak
mempertandakan adanya air mata yang menetes, gue bahagia tapi sama sekali
rautan wajahku tidak memancarkan kebahagiaan. Ini benar-benar aneh, gue ga tau
harus gimana untuk mengosongkan perasaan jiwa itu yang sepertinya amat-amat
aneh.
Waktu semakin bergulir, keadaan
semakin tergelincir dalam ketidak tentuann. Gue semakin ngerasa semuanya aneh. Gue
ngerasa ada yang asing dalam kejiwaan gue yang sebenarnya gue harus lisankan
kepada orangtua gue tapi gue yakin mereka malah menertawakan gue. Padahal ini serius, ini nyata dan semakin
hidup. Gue mengisi waktu itu dengan mengenali keanehan dalam diri gue dengan
sendirinya pula. Gue terus menerus memikirkan dampak apa dalam keanehan ini
jika gue biarin terus berkeliaran di otak gue, waktu mengejar gue dan tiada
hentinya hingga gue semakin sadar kalau gue harus menendang jauh keresahan hati
itu.
Ini memang sama sekali tidak
dipahami hingga waktunya tiba gue udah nemuin arti keanehan itu. Gue ternyata
memang dalam perasaan ketakutan yang menyatu dengan perasaan bahagia, gue
menyadari sesuatu yang akan jauh dari gue entah itu apaaaa mungkin itu adalah
semuanya tapi ga akan ada yang menyadarinya. Gue takut takut kehilangan semua
orang yang gue sayang yaitu papa, mama, kakak, adik, dan semua keluargaku serta
seluruh sahabatku. Gue takut mereka bakal ninggalin gue sebelum mereka
mendengarkan rasa sayangku yang begitu besar kepada mereka. Gue takut lagi lagi
takut, gue lagi lagi membodohi waktu gue sendiri. Gue ngerasa gue telah membuang
waktu banyak hingga saat ini. Gue seharusnya dari sekarang berbuat yang paling
special untuk mereka tapi apa? Seuntaian kata-kata sayang belum pernah ke
lisankan. Gue ini maunya apasih? Gue emang harusnya bisa jadi yang terbaik buat
mereka. Pokoknya gue memang harus harus berubah untuk bisa melihat mereka sadar
atas rasa sayang gue kepada mereka. Dan gue begitu bersyukur karena gue punya
mereka yang disetiap keluh kesah gue mereka selalu ada. Gue mau mereka selalu
ada tapi gue ini bodoh, kenapa gue ga pernah bikin pesona kebahagiaan di wajah
mereka?
Akhirnya gue tahu gimana caranya untuk
mengenali diri sendiri dalam artian agar bisa memahami perasaan hati. Jadi gue
sampai saat ini begitu beruntung karena dikeliling oleh makhluk Allah yang
begitu istimewa buat gue. Gue sadar kalo gue lebih nyaman bersama mereka
kebanding yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar