Pages

Dalam proses hijrahku, aku jatuh hati

Rabu, 10 Januari 2018

Kini aku putuskan bahwa aku cukup bahagia..
Bahagia karena telah sadar akan suatu hal..
Mengenai hati yang aku sesali karena telah jatuh..
Jatuh pada orang yang mungkin enggan menopang..

Salahku karena telah berani membiarkannya jatuh..
Setelah ia terkoyak dan terpatahkan pada waktu lampau oleh seseorang..
Kemudian, aku layangkan ia pada kilasan kasmaran yang jemu yang dihadirkan oleh sosok yang baru..
Namun, akhirnya ia jatuh di buaian yang salah..

Patut aku bermohon maaf pada Tuhan..
Karena telah lancang menaruh harapan tanpa hati-hati pada hamba-Nya bahkan hampir tak kupinta izin-Nya untuk mencinta..
Dalam pekikan doa, kian kumohon agar diberikan yang terbaik..
Jawaban-Nya mungkin telah terentet di depan mata..
Aku salah telah menjatuhkan hati tanpa topangan..
Tanpa ungkapan..
Tanpa kejujuran..
Cinta yang diam pun sangat salah..
Sungguh, tak ingin lagi aku berperasaan pada seseorang yang kuanggap baik tapi tidak menurut-Nya..

Lagi, kuhaturkan maaf pada sang kuasa..
Karena telah menganggap berbagai kebetulan itu sebagai sinyal akan bersatunya dua hati..
Betapa malunya aku karena 'mungkin' insan yang di sana tak sedikit pun ingin hati ini..
Dan.. tersadarlah aku pada suatu detik tadi bahwa belum waktu yang tepat dan orang yang pantas untuk aku selalu selipkan namanya dalam doa ku..
Ada pun, jika namanya masih ingin kusebut dalam doa, aku hanya harap bahwa ia bisa jadi yang baik dalam Agama dan hidupnya..

Ketika waktu merangkak, membawa kehidupan ini ke lembaran baru..
Ketika akhirnya aku dan dia memang tak jodoh..
Yang pada kenyataannya penyesalan pernah menyukainya terus terbayangi..
Aku tetap pada harapanku, agar dia bisa jadi laki-laki yang baik..
Meski ia bukan milikku secara halal nanti..
Dia tetap temanku yang dipertemukan di tempat yang telah mengajariku sebuah pengabdian..

Buat dia, maafkan hati ini telah salah berharap bersanding denganmu dalam momen yang sakral..
Maaf telah terbiasa menyebut namamu dalam doa..
Maaf telah lancang memberi perhatian untukmu..
Maaf telah hampir mencintaimu..

Berbahagialah dengan gaya hidup yang kau anggap menyenangkan..
Biarlah aku dengan maluku ini yang secara diam memerhatikanmu terus memperbaiki diri..
Setidaknya, setelah paham bahwa kita tak bisa bersama di waktu yang akan datang, aku tetap beruntung karena dapat memotivasi diri untuk jadi lebih hebat dan baik.

Terima kasih, karena dengan mencintaimu dalam diam, aku banyak memetik pelajaran.

Aku salah, dalam proses hijrahku, aku menerima anak panah iblis.
Aku sesali, dalam proses hijrahku, aku jatuh hati.
Aku menyerah.
Aku kembali pada Tuhanku, Allahku.
Kuserahkan hati ini pada-Nya.
Kupercayakan hati ini pada-Nya.
Kubiarkan Ia menempatkan hati ini pada orang yang menurut-Nya pantas dan tentu halal bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS