hello blog..
tau kan namaku? yeah, WIDA WAHYUNI. biar akrab, negur aja WIDA..
gue udah 15 tahun ketika tanggal 21 okt lalu. pastinya gue lahir ditahun 1996!!
dari TK sampe sekarang gue sukanya milih sekolah yang ga jauh dari rumah gue,
gue SD di SD.Neg.Pongtiku II lanjut SMP di SMP Neg 04 MKS nah sekarang gue
milih SMK yang lumayan jauh tapi deketlah dari rumah gue "SMK Neg 04"
gue punya 3 saudara laki-laki yang kadang nyebelin tapi mereka peduli banget,
gue juga punya 1 saudara perempuan cantik yang sangat dewasa dan full care of
my condition... keluarga gue terbagi di 2 kota, dari papah ada di Tasikmalaya
dan Mama yah di Makassar aja. gue nabung buat bisa menggapai cita-cita gue
untuk datengin Selena Gomez dan Justin Bieber, yeah they are my inspiration. i
love them at all the time. Sejak SMP gue nemuin sahabat yang telah berbagi
suka&duka bersama-sama, kalo ceritaiin semua ketika bareng mereka
sepertinya selembar kertas tak akan pernah cukup.
Tau ga papa gue itu termasuk anak yang Indigo, dari kecil umur 4
tahun dia sudah mengerti mengotak-atik seluruh alat yang beraliran elektronik
padahal ngakunya ga pernah ada orang yang ajarin dia sampe sekarangpun dia
dijuluki professor. Hebat kan? Padahal dulu aja sekolahnya abal-abal gitu deh.
Mama ku itu sosok wanita yang tangguh, ketika nenek gue sudah ga ada. Mama yang
berani membimbing adik-adiknya, dia kuat, mama itu adalah perempuan nomor 1
sebelum kakakku dan Selena Gomez didalam kehidupanku. Sebenarnya ketika 14
tahun gue baru menyadari segala hal tentang karakter gue, gue dari dulu sering
nulis dan nulisnya apa aja sering juga ngarang cerpen atau puisi tapi dulu gue
tulisnya diatas buku harian yang bermotif kartun-kartun princess yang bercorak
full color karena gue belum tahu apa arti dari yang kutuliskan.
Gue itu selalu ingin bersahabat, siapa saja gue suka untuk jadi
temannya. Gue doyan untuk dengarin curhatan orang mana aja dan siap menguras
pikiran dan hati nurani untuk berbagi solusi tapi gue bukan orang yang sebisa
mungkin mengutarakan isi hatiku yang sebenarnya, ketika gue dilanda masalah
yang seberat apapun gue ga berani untuk cerita dengan seorangpun. Gue lebih
memilih untuk memendam meskipun itu buat gue jatuh sakit. Meski ada orang yang
tidak sadarnya menyakiti perasaan ini, gue tak mengeluarkan sepatah katapun
untuk menggambarkan suasana hatiku. Gue rasa gue bisa memahami ataupun
mengenali diriku sendiri meski terkadang ada ganjalan yang menahannya. Gue tau
kekurangan gue lebih besar daripada kelebihan yang selama ini sedang gue
kembangkan. Setiap ada dumelan dari teman-teman gue hanya mampu terdiam dan
tersenyum karena kebanggaanku akan kepedulian mereka yang meluangkan waktu
dalam menilai sifat khusus dari gue. Kalian juga banggakan kalo ada orang yang
hobinya cibir tentang kalian? Bangga dong!
Setelah tahu apa yang gue bisa, gue pengen jadi penulis seperti
Meg Cabot tapi sejak awal kelas 9 SMP untuk memulai menulis novel, gue
keseringan gagal. Baru sekarang ini gue lagi menggarap sebuah cerita untuk
dijadikan novel, itupun ketika lagi ingin melanjutkannya setiap waktu ada saja
yang menghalang termasuk kesibukan gue disekolah. Gue juga bercita-cita ingin
menjadi dokter ahli kejiwaan, gue mau belajar tentang pemahaman mengenali
pikiran dari jiwa seseorang. Alhamdulillah sekarang gue lagi meluangkan waktu
untuk itu meski sekedar hanya melalui pembacaan buku-buku khusus psikolog dan
artikel-artikel di Internet mengenai kejiwaan.
Sejak kecil gue merasa ada yang istimewa dari setiap prasangka
gue, ketika gue memikirkan seseorang yang tidak pernah gue pikirin tiba-tiba
saja seseorang itu hadir kembali di kehidupanku dan seperti membawa kebahagiaan
tapi pernah juga membawa kesedihan. Gue sering menyadari hal seperti ini yakni
merasakan nervous tiba-tiba dan ketakutan sendiri ketika gue sedang terbahak-bahak
ternyata itu mengartikan gue akan menangis karena orang-orang yang gue sayang.
Seseringkali gue menghayal sekilat dan beberapa saat setelah itu gue tiba-tiba
lupa dengan apa yang gue bayang-bayangin tadi dan itu mengejutkan ternyata apa
yang tadi terbayang dipikiranku itu terjadi sehari setelah terbayang dibenakku
dan gue mengingat kembali bayangan itu tepat kejadiannya telah menjadi
kenyataan. Karena feeling ku yang begitu kuat, gue terkadang takut untuk hidup
dan menghadapi semuanya. Karena gue sering dikejar bayangan yang menyedihkan
dan itu benaran terjadi pada gue. Entah gue harus menceritakan semuanya kepada
saya? Apakah ini yang namanya kemampuan yang tersembunyi? Atau ini yang namanya
Indera ke-6?
Setiap melihat para wakil rakyat, gue sering merasakan ada
sesuatu yang ingin gue sampaikan ke mereka tapi belum pernah ada kesempatan.
Gue ingin speak out didepan walikota dan gubernur dikota tempat tinggalku, tapi
apakah ada yang bisa membantuku untuk berbicara masalah pendidikan di Makassar
yang selama ini telah gue teliti sedetil mungkin?? Gue menyadari bahwa
penunjang pendidikan di Makassar tidak pernah ternilai sempurna bila masih ada
yang menutupi kejujuran pada saat UN maupun ujian masuk sekolah RSBI. Gue tau
yang mana kebohongan dari mereka semua!! Semua orang tau kalau ini ga adil… ga
pernah ada kesempatan untukku agar bisa membicarakan bagaimana pendapatku
tentang kotaku sendiri dari segi pendidikan maupun dilingkungan masyarakat
kurang mampu serta gue ingin mengajukan visi&misi untuk kotaku kedepannya.
Gue masih heran dengan para-para tokoh yang memiliki kewajiban penting di
Negara ini, semua yang dituntut dalam kebenaran malah menyembunyikan fakta atas
demi duniawi. Para pimpinan di Pengadilan telah ditemukan membebaskan kasus
karena sogokan dan tidak membenarkan sebuah bukti akurat. Ada juga pimpinan
untuk mengurus kasus korupsi tapi malah dia yang nyebol dana Negara. Mereka tak
punya hati, bagaimana Indonesia bisa maju kalau wakil rakyatnya begitu. Masih
banyak penduduk yang buta huruf di Negara ini, pengetahuan yang kurang luas
akibat tidak ada budaya membaca dari pendidikan pun masih banyak ditemui. Kapan
para tokoh utama di Negara ini mengangkat derajat para figuran? Semua mata
dunia akan mengedip kagum kepada Negara kami bila membuktikan sekuat mungkin
tentang peningkatan di Negara ini terumata pendidikan. Banyak anak-anak disana
yang cerdas namun tak memiliki dana hidup, tapi mengapa mereka yang bergelimang
harta malah memikir tanpa otak tentang Negara ini. Everybody, tau ga kalau Negara
kita ini masih dijajah, mungkin hanya sedikit yang menyadarinya. Kita dijajah
secara diam-diam dari segi ekonomi dan pendidikan
Gue cinta dengan dunia politik di dunia ini, gue bangga dengan
pemikiran para ahli politik di U.S.A maupun di Indonesia. Kalo gue ga bisa
menjadi dokter psikologi ataupun penulis, gue mau jadi Ibu Menteri. Kalo
pantengin di TV pas ada news dari para wakil rakyat bahkan korupter gue relain
berjam-jam untuk menguasai pembicaraan mereka ketika diwawancarai agar kelak
gue bisa menjadi mereka. Segala yang berkaitan kepentingan politik, gue
mendukung.
Gue berusaha menyusun hasil penggalian potensi diri gue, gue
terus menerus mengasa kemampuanku dalam menulis, psikologi, dan politik.