Pages

Singkat dari Novelku yg tak kunjung finish

Jumat, 04 November 2011


First stage….
On The Grow, Sunday…
                “iddih gak ah, buang-buang waktu amat kalo cuman pantengin dia yg nyatanya gak bagus”, Kata Nally pada 3 orang temannya. “tapi Tim Cheersnya mereka emang bagusloh, pernah ngabet piala nasional tingkat SMP” cocor si nyonya nyelip alias Cindy setelah Nally ngebincang.
                Nally Perch sudah dari kelas 7 SMP dia sama sekali tidak pernah suka dengan yang namanya LOLLY CHEERLEADERS, alasan Nally tidak doyan dengan tim cheers yang digaungi anak sekolahan dekat sekolahnya itu gara-gara Nally pernah berseteru sama Rachel kapten LollyCheers sewaktu jaman SD mereka. Cindy, Gretha, dan Alicia sudah paham tentang prinsip Nally yang tidak akan pernah mencoba untuk berdamai dengan Rachel, tapi sahabat Nally dari awal SMP ini tidak ikut-ikutan untuk membenci Rachel ataupun tim Cheersnya karena nyatanya Rachel itu baik buktinya dia sudah berulangkali dan sejuta cara untuk mencoba meminta maaf kepada Nally tapi sayangnya pendirian Nally masih saja tetap teguh dan susah banget untuk mempengaruhinya.
Minggu siang ini sudah bukan hari yang pertama buat Nally, Cindy, Gretha, dan Alicia untuk menghabisi weekend disalah satu sebuah restoran dikota besar Makassar “On The Grow” . Resort&café On The Grow ini merupakan tempat sekaligus saksi bisu tentang mereka 4 angel. On The Grow adalah sebuah restoran satu-satunya diMakassar yang menyediakan Menu khas seluruh propinsi Indonesia dan khas dari negera-negara eropa.
Cindy dan Nally memang doyan masakan Italia apalagi Gretha dan Alicia yang sangat lengket dengan rasa masakan nusantara. Restoran ini juga sudah di inovasikan sebagai restoran yang terpopuler dan berpendapatan paling tinggi ditiap bulannya dari restoran lainnya diMakassar, setiap hari bangunan mewah ala Istana Kayu Kelapa ini takjub dikunjungi penuh oleh para wisatawan maupun para penduduk asli dari kota tersebut. Hari ini tampak banyak wisatawan yang sedang bercengkrama dan bersurau gurau bersama teman-temannya, FourAngel pun terlihat jerit tawanya di Restoran ini. Bukan hal yang tidak biasa kalo mereka berjam-jam menyantapi Menu dari Chef resto ini. Sudah 2 tahun mereka menunjuk tempat ini adalah Istana FourAngel.
“Kamu pengen apa lagi dari Rachel untuk bisa kamu maafkan?”, Tanya Gretha yang sambil mengusap lembut rambut coklat halusnya. “Iyayah, kamu belum sadar atas apa yang telah Rachel lakukan agar dapat maaf dari kamu, memang ga cukup yah?”, sambung Alicia yang sedang asik mencicipi pesanan para sahabatnya. Setelah mendengar pertanyaan mereka berdua yang dianggap sama sekali tidak penting oleh Nally ini tiba-tiba saja Nally kebelet marah. “Meski berapa kali sih kalian harus mengulangi pertanyaan konyol itu, Rachel Rachel Rachel lagi lagi lagi Rachel terusssss yang ditanyakan, kalian itu tidak akan pernah mengerti perasaan saya.” Bentak keras Nally buat mereka bertiga nyaris melotot lebar dan diam terpekuk didepan Nally. Cindy, Gretha, Alicia sama sekali tak ingin berkutik apapun juga.
Cindy Anessdya sahabat Nally yang paling jenius dalam ilmu fisika dan pertarungan mengenai angka-angka, Cindy orangnya fleksibel. Ga pernah mau ikut-ikutan dalam masalah sahabatnya tapi hal itu tidak menjadikan Cindy untuk acuh ataupun cuek dengan sahabatnya dan kenyataannya Cindy adalah Sahabat Nally maupun Gretha dan Alicia yang paling selalu turun tangan untuk penyelesaian masalah diantara mereka.
Ketika Nally membungkam marah akibat pertanyaan yang tidak asing tentang Rachel dari Gretha dan Alicia, Cindy hanya tersenyum dan mengelus rambut Nally bertujuan untuk meredakan tingkat emosi Nally yang sudah diujung tanduk. Sedangkan Gretha malah sibuk dengan rambut yang ia anggap seperti rambut Vannesa Hudgens dan Alicia yang terbawa oleh santapan lezat masakan dari Manado.
Gretha Mavira, cewek yang hanya bisa menghabiskan waktunya untuk memanjakan rambutnya terkadang Gretha terlihat menyendiri kalo saja ada pertengkaran yang terjadi dirumahnya oleh Papa dan Mamanya. Dibalik keceriaan Gretha memang menyembunyikan kepiluan yang mendalam sejak ia dikelas 4 SD, sejak itu Papanya menunjukkan perubahan sifatnya oleh Mama Gretha ketika Papa Gretha bekerja diluar kota dan hanya balik kerumahnya paling lama 2 bulan. Gretha sangat terpuruk tiap kali menguping perdebatan dahsyat oleh Orangtuanya. Untung saja ada Cindy yang selalu mengajarkan Gretha tentang kesabaran serta Nally & Alicia yang meski terkadang jayus tapi selalu saja membuat Gretha tertawa dan lupa akan sesuatu dirumahnya.
“Maaf Ly, kita kan tadi cuman nanya sepintas dan ga bermaksud buat lo marah” Mohon Gretha dan Alicia. “Iya Ly, ga usah dianggapinlah” sambung Cindy. Gretha dan Alicia tak hentinya meminta maaf sepanjang Nally masih terlihat jutek dan menampakkan wajah sebelnya. “ok ok, daritadi gue ga marah kok. Gue sebel aja kalo lo nanya yang sepertinya memojokkan gue yang seakan-akan gue itu salah!” jelas Nally.
Guys, gue ga tau kenapa gue benci Rachel. Gue mau maafin Rachel tapi kebalik. Harusnya gue yang harus minta maaf ke Rachel. Rachel sahabat kecil gue tapi karena Rachel pernah bacain buku harian gue ke teman-teman sekelas SD jadinya gue benci dengan Rachel tapi jujursih gue pengen lagi sahabat dengan Rachel….. tapi bukan untuk saat ini
Begitu curahan Nally didalam hatinya ketika Gretha, Alicia, dan Cindy memeluk Nally.
“Balik yuk, udah kemalaman nih” Ajak Nally.
“Yaudah tapi gue baliknya bareng Abang gue ya karena Abang gue lg menuju kesini buat jemput gue” Balas Cindy
“Iya ndy. Gue dan Gretha numpang dimobil Nally aja, see u ya!” Alicia
Hari Minggu ini menjadi hari yang memuaskan buat FourAngel untuk pekan ini. Mereka sepertinya tampak begitu berceria dalam seharian, meski sempat ada cekcok dengan Nally tapi itu tetap saja mempertahankan canda tawa mereka. Itulah mereka, ada saja sedikit masalah dan tidak pernah mempengaruhi keceriaan mereka berempat.
School, Monday
“Pagi Nally, kamu datangnya cepetan ya..” sambut seorang laki-laki yang berpesona seperti laki-laki yang penuh keistimewaan.
“Pagi dit, lu juga tumben banget datang pagi-pagi gini” jawab ketus Nally
“Gue emang datang jam segini, lu aja tuh baru lihat gue kan kemarin-kemarin lu datang pas Pak Satpamnya sudah mau nutup gerbang” lanjut laki-laki itu
“iya sih…” kayaknya Nally telah speechless diajak berdebat masalah kecil begitu hahaha.
Aditya Maharga, cowok sekelas Nally dan Gretha. Adit anak pindahan dari Kendari, orangnya sulit ditebak orang-orang belum tau apa kekurangannya akibat semua yang baik-baik selalu saja tertuju ke Adit. Adit jagonya Matematika, termasuk saingan Cindy tapi Cindy ga sekelas dengan Adit makanya saingan antar kelas makin tererat. Nally dan Adit sempat dekat ketika awal-awal Adit sekolah di Makassar tapi tiba-tiba saja berjauhan lantas Adit punya pacar dan pacarnya itu sahabat Rachel, hal itu makin membuat Nally muak dengan Rachel dkk. Namun, meski tidak sedekat dulu lagi Adit masih saja sering ajakin Nally buat jalan tapi Nally keseringan nolak karena sudah terlanjur sakit hati pas tahu Adit pacaran dengan Frisca sahabat Rachel.
Hari Senin ini terlihat kesibukan dimasing-masing kelompok ketika ada pembagian tugas materi Prasejarah Dunia dikelas IX-4 yakni dikelas Nally,Gretha,dan juga Adit. Gretha sekelompok dengan Adit, Nally kepisah dan malah sekolompok dengan Freddy si kribo hitam. Ketika semua kelompok sedang tentram mengerjakan tugasnya dan ketahuan Nally tampak sangat suntuk dan berbeda dengan Gretha dan Adit yang sedang menyelesaikan tugas bagiannya dengan penuh kesorakan.
Jam Istirahat telah tiba dan disambut penuh kebahagiaan oleh seluruh siswa/i yang sepertinya sudah membayang-bayangi masakan-masakan serta beberapa snack di kantin sekolah. Cindy dan Alicia bergeges ke kelas Nally&Gretha dan mengajaknya untuk makan tapi sepertinya Nally menolak karena alasan unmood untuk ke kantin.
“Kantin yukkk, pengen jajan. Laperrr” Jujur Alicia.
Alicia Queena bagian dari FourAngel yang hobi banget makan, apa aja yang dilihat enak-enak pasti langsung saja disantap penuh kenikmatan oleh lidahnya. Biar keseringan makan tapi badan Alicia ga melar malah badan Alicia yang paling ideal diantara 3 sahabat lainnya.
“ga, ga, kalian duluan aja. Males nih, lagi pengen dikelas” respon Nally dengan penuh wajah yang BT
“yaaaaa, gue traktir deh. Mau ga? Kebetulan duit-duit pada merapat di dompet nih” potong Gretha
“ga butuh, duluan aja kalian”
“yasudah, mau nitip ga?” tawar Cindy
“ga, makasih”
Alicia, Gretha, dan Cindy menuju ke kantin sedangkan Nally hanya duduk tenang sambil memainkan handphone nya didalam kelas, dan ketika Nally sendiri disudut kelas tiba-tiba saja ada Adit yang menawarkan coklat Cadburry.
“mau ga…?” Penawaran Adit sambil menyodorkan coklat dari belakang kedepan muka Nally. Nally berbalik yang tidak canggung lagi untuk menebak bahwa pasti itu Adit yang tawarin.
“oh lu, ga ah. Makasih” Tolak Nally
“ambil aja…. Jangan sok nolak gitu deh. Gue ikhlas kok”
Sambil mengarahkan tangan ke coklat itu, “yasudah, makasih yah dit”
“Iya Putri Cantik, kenapa ga ikut ke kantin bareng mereka?”
“Ini lagi malas aja buat keluar kelas”
Adit masih saja menampakkan rasa perhatian untuk mencari simpatik dari Nally tapi entahlah Nally pintar saja untuk menyembunyikan perasaannya ke Adit padahal kenyataannya Nally masih saja menyimpan rasa kagum bahkan sering membayangkan wajah pesona Adit. Dipertengahan percakapan Nally  & Adit tiba-tiba saja ada Gretha yang berlari dari belakang Nally dan mengagetkan Nally. Ternyata mereka bertiga sudah selesai bersantapan dikantin dan nyebelinnya buat Nally karena mereka mengganggu Adit yang sedang berusaha membujuk Nally untuk berkencan nanti sore.
“yaaaa ngaku dong, kalian bahas apa? Adit nyatain cinta ya? Jujur dong” tebak asalan Alicia
“Atau Nally yah yang lagi bujuk Adit untuk jadi pacarnya?” lanjut konyol dari Gretha
“Stop deh, sadar ga? Kita datang hanya ganggu mereka berdua yang sedang bercinta haha. Iya kan?” jelas tanpa jelas oleh Cindy
“ga mungkin dong apa yang Alicia dan Gretha bilang, lu juga Ndy. Gue ga lagi ngapa-ngapain kok. Kalian ga ganggu” Bentak Nally
“bohong… kalian bertiga menganggulah. Kalian sana gih, datang tiba2 bikin muka si Putri Cantik jadi pucat” bales Adit
“Tuhkan….. ciye Adit LOVE Nally” seruh Gretha, Alicia, dan Cindy
Adit selalu saja berkata diluar kesadarannya dan selalu saja ingin membuat Nally jadi Gede Rasa padahal sebenarnya Nally anggapinnya sangat konyol dan malah buat Nally jadi terkadang benci sama Adit. Nally pengen Adit itu seperti dulu lagi yang tidak comel, apalagi selalu membacot yang serasa berniat menggiurkan para wanita disekolahnya itu nambah Nally jadi serasa jauh dengan Adit yang dulu.
Ketika mereka bergeges cepat pulang ke rumah masing-masing, Adit mengejar Nally dan masih saja melanjutkan penawaran kencan disore harinya dengan Nally. Penuh cara telah dilakukan Adit dan akhirnya Nally luluh juga dan menerima ajakan Adit. Nally juga memperlihatkan wajah yang penuh kagum atas permohonan Adit yang sering mengungkapkan kata-kata yang ingin dikasihani.
Nally menyuruh sopirnya untuk mengendarai mobil lebih cepat lagi, Nally sudah ingin bersiap-siap agar penampilannya nanti sore membuat Adit terpanah asmara ke Nally lagi dan Adit juga kelihatannya seperti begitu, Adit mengebut mobilnya dengan kecepatan yang maximum agar lekas tiba dirumah.
Mereka berdua seperti orang yang sedang dimabuk cinta padahal ini bukan peristiwa yang baru terjadi untuk Nally maupun Adit. Begitulah sambutan kebahagiaan bila ingin membagi waktu dengan orang yang kita sayang. Ini jujur dari Adit bahwa hatinya selalu saja ingin dekat dengan Nally tapi Adit selalu mengabaikan perasaan itu.
On The Way To Romantic Café
“Kamu dandan ya? Wah kamu pasti bangga jalan dengan aku” celoteh dengan laga merayu Adit
“Ih, ga. Kenapa? Aku cantik ya? Kan Alami….”
“Iya kamu cantik, mataku jadi ga mau pindah dari mata indah kamu”
Mendengar ucap Adit menjadikan Nally beraura menyipu malu, Nally sepertinya suka kalo Adit memuji sambil menatap tajam matanya seperti tadi tapi Nally kakuh untuk menangkap jelas tatapan penuh mesrah dari mata Adit.
Setiba di Romantic Café, Nally langsung saja membuka pintu mobil namun tidak diperbolehkan oleh Adit. Adit langsung saja menarik tangan kanan mungil Nally dan….
“Aku aja yang buka Putri Cantik” perintah Adit sambil menatap lagi-lagi mata coklat bulat Nally. Adit menarik tangan Nally penuh rasa dingin yang berasa ingin mengajak Nally untuk bersama-sama hidup didunia ini selamanya tanpa ada yang mengganggu.
Ketika beranjak memasuki café, terdengar cengkrama bising dan penuh keakraban dari meja sudut café disana, Nally membalik wajah dan menemukan wajah-wajah mereka yang sedang bercakap-cakap ternyata mereka Rachel, Frisca, Mellisa, dan Afrily. Nally menunduk mendekati kuping Adit dan membisik “tuh… ada mantan terindah kamu” dan Adit tiba-tiba berekspresi marah dan menampar penuh kasih sayang pipi Nally “jangan begitu…. Aku sudah lupakan Frisca”
Dit… Frisca jauh lebih sempurna dari gue. Waktu lu pacaran dengan Frisca gue memang cemburu dan nyadar diri kalo gue ga pantes bersaing dengan Frisca tapi kenapa sekarang lu dekatin gue lagi? Kalo lu sadari apa yang gue rasa ke lu, gue salut dan gue ga patut ingin dipacari lu karena gue yakin gue ga sesempurna mantan-mantan lu yang lain.
Itulah penjelasan singkat Nally yang melunta-lunta didalam hatinya.
“menurut aku, kamulah yang terindah daripada mereka yang pernah ada dihati aku”
“haaaa?” penuh kejut sambil menyembur pelan minuman yang sedang diseduk Nally. Nally kaget ketika Adit berkata seperti itu yang seakan-akan menjawab kalimat yang baru saja diukir didalam hati Nally. Semakin lama waktu berlarut Adit makin menjadi membuat Nally jatuh didalam keromantisan kelakuan Adit dan tadi Mellisa teman dari Frisca mendekati meja Nally&Adit yang entah apa tujuannya.
“Tadi Melli kenapa kesini?” Tanya jutek Nally
“Cuman pamit, kenapa?”
“ga, penting apa dia pamit ke kamu?”
“Entahla…”
“Ly….”
“Apa?”
“kenapasih waktu aku pacaran dengan Frisca kamu selalu marah-marah tidak jelas dengan aku dan biasanya kamu tidak ingin menoleh sedikit ke aku kalo sedang dikelas?”
“ga kok, ga ada apa-apa. Ga usah nanya-nanya gitu deh, males tau cerita tentang Frisca”
“iyaaaa, maaf ya. Jujur yah, waktu kamu jauh dari aku. Aku merasa dikejar sesuatu yang tidak tahu apa namanya dan serasa itu selalu menyuruh aku untuk meminta maaf ke kamu. Semakin lama aku menyadari perasaan yang mengganjal itu, dan dari kemarin aku baru sadar kalo aku sayang kamu Ly. Aku tidak bisa jauh dari kamu”
“kenapa kamu tiba-tiba ngomong gitu, tolonglah jangan bikin aku jadi serasa gimanaaaa gituuu”
Tersorot dari mata Adit yang penuh ketulusan saat mengatakan itu, Adit menarik tangan Nally dan lagi-lagi menangkap mesra sorotan rupa elok nan indah dari Nally.
“Ini jujur dari hatiku.. aku ingin mengutarakan ini semua agar aku tidak dihantui rasa penyesalan yang akan datang jika tidak secepatnya mengungkapkan semuanya. Aku sayang kamu Nally”
“Mungkin kamu sudah tahu bagaimana perasaan aku ke kamu sebelum kamu jadian dengan Frisca dan pasti kamu tahu bagaimana reaksi aku ketika tahu kamu jadian dengan Frisca. Semua itu bikin aku terpuruk dan benci sama kamu, tega banget kamu buat aku selalu mengharapkanmu. Aku selalu berusaha menjauh dan melupakan kamu tapi itu tidak bisa, aku sayang kamu dit”
“Iya Nally, aku tahu kesalahan aku itu. Tapi kamu benar sayang sama aku?
“jangan nyuruh aku mengulang kata-kata itu tadi, itu sudah penuh kejujuran dari hati dit.”
“Makasih Nally, aku harap kita bisa bersama-sama dan tidak berjauhan lagi. Aku mau kamu selalu disamping aku. Aku akan menjadi panutan yang terbaik untuk kamu Nally”
“Iya Adit. Kamu janji yaaa….”
Adit sangat bahagia dan legah telah mengutarakan perasaan yang baru ia sadari demikian pula dengan Nally yang sangat penuh leluasa ketika mengatakan perasaannya dengan Adit. Akhirnya mereka berdua yang selama ini terancam berjauhan untuk selamanya kini harus bersama-sama sebagai pasangan untuk selamanya.
Alicia, Cindy, dan Gretha mendengar kabar itu tiba-tiba ia meloncat bahagia atas kebahagiaan yang direnggut Nally dan Adit.
At Gretha’s home
“Nally, sebenarnya aku tahu. Waktu Rachel bacain Diary kamu tentang orang yang kamu kagum ketika SD dulu itu Adit kan? Kalo Iya, kan Adit sudah jadi milik kamu. Masih ngotot untuk tidak memberi maaf untuk Rachel? Tanya lembut Gretha
“Jujur yah guys, aku sangat ingin Rachel kembali jadi sahabat aku. Dulu Rachel begitu berarti buat aku, aku sebenarnya gak pantas marah sampai larut begini ke Rachel hanya karena masalah sepeleh itu. Aku sayang Rachel, masalah aku tidak memaafkan Rachel bukan karena aku ga mau tapi aku malu karena seharusnya yang minta maaf itu aku…” Rengis tangis Nally
“Nally…. U’re my best friend till now” Kata cewek dari pintu belakang rumah Gretha sambil berlari memeluk Nally.
Nally terkejut sambil mengisak tangis, Nally dilanda penuh kejutan karena tadinya yang hanya berempat diruang santai rumah Gretha tapi kini ada Rachel dan Adit.
“Kenapa Rachel bisa ada disini?
“Rachel itu temannya sepupu gue, Mellisa itu saudara dari Ibu gue” kata Gretha
Semuanya sudah jelas, Nally dan Rachel kini kembali bersahabat. orang-orang yang disayang Nally kini hadir kembali dihari-hari Nally. Rachel lebih sering telihat bersama Nally setelah kejadian yang mengejutkan dirumah Gretha. Adit kini lebih menjadi seseorang yang special untuk Nally, setiap waktu yang renggang Adit selalu menemani Nally dimana saja.
To be continue…..
hello... ini sedikit cerita dari konsep tulisanku yang rencananya akan kubuat novel tapi dalam waktu dekat ini aku sangat sibuk untuk urusan sekolahku kebetulan saat ini juga aku lagi mendalami ilmu kejiwaan muda. do'akan agar aku bisa menyelesaikan novelku yang saat ini sedang tercancel...  - Wida Wahyuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS