Pages

Did I Forget You? YES! But.. I Lied.

Minggu, 08 Desember 2013

Aku memang tidak akan pernah bisa menang dalam kebohongan itu...
Kebohongan yang tak bisa kuteruskan.
Kebohongan bahwa aku bisa tanpamu.
Namun, aku selalu memaksa diriku agar melupakan hal yang takkan terlupakan itu.
Airmata itu selalu saja menetes dengan sendirinya.
Hati itu terus saja terkoyak dalam kepiluan.
Dada terasa begitu sesak berdebar.
Sakit.
Perih.
Kamu dimana??
Setelah kamu menjanjikan segalanya...
Kamu pergi..
Kamu adalah orang yang mengumbar harapan bahagia untukku..
Begitu cepatnya aku diabaikanmu..
Kamu tahu?
Tiap deringan dari ujung handphone itu..
Aku selalu berharap itu penghantar pesan singkat darimu..
Tiap saat aku menguntit seluruh akun sosial mediamu..
Kamu tidak pernah merindukanku dengan mencari kabarku..
Kamu sepertinya lebih bahagia setelah tanpaku.
Wah, Baguslah!
Aku tidak kokoh dalam keberanian itu..
Maka aku sungguh lemah agar menghubungimu..
Padahal aku tergesah ingin mengetahui posisi dan aktifitasmu hingga detik ini..
Aku sempat mencari kesibukan namun sama saja 'kamu' tetap saja terngiang.
Hei,
Sekilat itukah kamu menghapus tentangku?
Bahagiakah kamu menendang hatiku?
Apakah aku bukan orang yang seharusnya kamu pertahankan?
Hehe, kamu tak perlu menjawab. Aku tahu.
Entah, apa yang harus aku lakukan?
Tetap bepura-pura tegar dalam kesendirian ini atau?
Tapi.....
Aku tidak akan memaksamu kembali padaku lagi..
Aku telah salah karena selama ini telah menahanmu tiap kali kamu ingin meninggalkanku.
Sekarang...
Kamu berbahagia tanpa ada aku lagi yang mengusikmu. Benar begitu?
Kamu dan kenanganmu adalah hal mustahil agar terlupakan..
Tapi tetap saja aku berusaha berlari menjauh dari kamu dan kenanganmu..
Iya, aku tahu. Makin cepat aku berlari darimu makin susahlah aku melupakanmu..
Sungguh, aku sangat merindukanmu.
Apa kabar?
- Wida

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS