Pages

tanpa katapun berlalu..

Jumat, 19 Agustus 2011

"pulang sekolah, bareng yukkk" ajak Wanda ke sahabatnya Yanda
"yaaa iyalah tapi kita singgah di storebook dekat Yummy foodcourt yah" Sambung Yanda

Wanda dan Yanda terlihat tersegah-segah menuju ke kelas yang sepertinya mereka berdua sudah telat masuk pelajaran sosiologi, Sosiologi adalah pelajaran yang paling Wanda&Yanda tidak suka kalo diamati sih mereka berdua bukan ga suka pelajarannya tapi gurunya ituloh yang sering jambak mulut buat jawab semua pertanyaannya selama 5 menit! mana soalnya kadang ga jelas lagi, hanya itu kok alasan Wanda&Yanda bikin alergi dengan sosiologi...
(tokkk.tokk...) "permisi bu..." sambut luguh Wanda&Yanda yg sudah terlihat sangat merinding ketakutan ketika mengetok pintu kelas.
"silahkan masuk nak...." dengan lembut Ibu Rehana menjawab salam Wanda&Yanda
(Gue napa nih, mimpi ga gueeee, kemarin aja gue telat malah diusirrr nih sekarang malah serasa dielusin hati gue yg abis ketakutan errrr) Wanda yang nanya-nanya heran dalam hati dengan wajah pucat yg tiba2 merah..

baik, ibu rehana lagi mencoba cari hati dari gueee deh kayaknya huuuh cuman karena tadi emang dia bisa ngira kalo gue bakal cinta dengan pelajarannya??? Wanda Ariesta tetap HATER SOCIALOGYC!!

trrrrrr.trrrrrrr , itu bel sekolah udah berdering yang artinya kita semua bakal akhiri pelajaran hari ini. Wanda&Yanda mulai masukin buku-buku ke dalam backpack nya.
"pake mobil jemputan gue aja yah, Mang Dayat udah nunggu tuh. kasihan kan kalo disuruh pulang" 
"Iya gapapa kok Yanda. Lagian ga ada duitnih buat naik taxi hehehe"

Ketika Mang Dayat yang merupakan supir keluarga besar Yanda mengantar mereka berdua ke StoreBook tiba-tiba saja Yanda mengeluh kesakitan dan wajahnya nunjukin rasa yang sangat sakit. Jelas, Wanda sahabatnya pasti panik apalagi Mang Dayat yang sudah kenal Yanda dari kecil. Dengan laju cepat, mang Dayat bergeges berbalik arah dari utara menuju StoreBook ke arah selatan menuju tempat praktik Dokter keluarga Yanda.
"selain serasa pusing, Yanda rasain apa lagi?" tanya Dokter Fredy
"yaaah, cuman pusing aja dok dan tiba-tiba ga bisa ngelihat terus nafas serasa sesak"
"sudah berapa lama Yanda merasakan itu?
"seminggu deh dok, tapi baru hari ini saya ngerasa pusing yang buat mataku serasa gelap"
setelah mendengar pengakuan Yanda, tiba-tiba dokter Fredy speechless dia hanya bisa berikan Yanda selembar resep obat untuk ditebus di apotek. Oh iya, dokter Fredy ga mau kasi tau Yanda apa penyebab sakitnya itu dia cuma mau kasi tau orang tua Yanda.
"ingat yah, Yanda harus banyak istirahat. bentar dokter kerumah Yanda untuk temui ayah kamu:)"
"iya, makasih yah dok"

Menuju loket penebusan obat, ternyata Wanda sudah nungguin Yanda disana. Mang Dayat cuma nunggu dimobil aja. Wanda sangat prihatin dengan keadaan Yanda beberapa saat tadi, dia serasa ga bisa ngejaga sahabatnya. Wanda dan Yanda sudah sangat dekat ketika mereka masih kelas 4 SD. Mereka seiring waktu selalu bersama, mereka tak pernah berbeda sekolah. mereka berdua memiliki kegemaran yang sangat berbeda jadi itulah bagusnya mereka karena setiap waktu mereka berdua bisa saling sharing tentang apa saja yang ia nikmati.
Wanda lebih suka sesuatu yang berbaur extream apa lagi yang namanya olahraga, Wanda memang kelihatan lebih kuat dan pemberani . Sedangkan Yanda Anastasia Artmadja adalah gadis yang menghabiskan waktunya dengan membaca komik, Yanda termasuk anak yang teladan tapi karena ikutan Wanda yang ga suka Sosiologi Yanda juga ikutan buntu deh kalo pelajarannya bu Rehana, Yanda tidak sekuat dan pemberani seperi Wanda. dia sangat anggun dan kalem.
Setelah dari tempat dokterFredy, mang Dayat langsung mengantar Wanda ke rumahnya dikawasan Melati Indah.

Ruang tamu Artmadja's family - 20:00 PM
"yang dokter katakan itu benar? saya tidak segampang itu bisa percaya dengan dokter. setelah sekian lama dokter diandalkan dikeluarga ini tapi kenapa baru saat ini dokter mau bercanda konyol?" dengan cucuran air mata berjatuhan ketika Ibu Yanda menjawab pernyataan dari Dokter Fredy tentang kesakitan Yanda
"demi tuhan bu, ini hasil laboratarium tim dokter Rs.Sentosa Jaya ketika memeriksa darah anak ibu"
"apakah ini yang harus saya terima?"
"serahkan dengan yang maha kuasa bu"
Ketika Dokter Fredy mengunjungi keluarga Yanda, Dokter Fredy memang sangat terlihat cemas nan takut akan pernyataan yang akan diberitahukannya kepada keluarga Yanda.
Dokter Fredy tak sengaja berpaspasan dengan Yanda ketika Dokter sedang ingin pulang dan Yanda yang sedang ingin mau ke Ibunya.
"udah mau pulang dok?" tanya Yanda
"iya nih, udah malam banget. kamu ingat minum obat kamu yah."
"iya deh, itu aja pake diingatin segalaaaa."
Dokter Fredy hanya bisa tersipu bangga ketika Yanda menjawabnya yang menunjukkan kalo Yanda sangat baik-baik saja. Dokter  Fredy pun tidak yakin melihat Yanda yang sangat riang tapi sebenarnya ia sedang terkurung oleh penyakit yang akan menyita seluruh waktunya.

06:00 AM Yanda's room
"kamu yakin bakal kesekolah? kan kamu masih sakit." tanya Ibu Yanda sambil nyisirin rambut coklat Yanda
"iyaa,kan kalo ga ketemu Wanda serasa sepi banget."
"kan bisa ajak Wanda main kesini abis pulang sekolah."
"ga ah, dirumah ga tau harus ngapain kalo ga kesekolah."
Ibu Yanda hanya bisa mengijinkan putrinya walau dengan hati yang sedih, ia sangat cemas kalo Yanda kesekolah nanti pengaruh penyakitnya yg buat Yanda selalu pusing malah nyerang Yanda pas lagi belajar.
Pagi ini Yanda berencana akan berangkat bareng kesekolah dengan Wanda, kelihatannya Wanda sudah jadi kambing conge' nungguin Yanda yang udah dari tadi ga muncul2 dirumahnya.

Wanda sudah menganggap Yanda saudara perempuan satu-satunya. Wanda dan Yanda memang tidak punya saudara seibu dan seayah. Wanda sudah janji ke ibu Yanda untuk menjaga Yanda selama Yanda masih bisa disamping Wanda hingga suatu hari Yanda harus dilarikan dirumah sakit. Wanda sangat terpukau lemas ketika mengetahui bahwa sahabatnya selama ini mengidap penyakit Multiple Myeloma yaitu kanker darah yang menguasai seluruh isi otaknya yang juga menguasai mata sehingga tak bisa melihat sempurna dan Yanda terancam hanya memiliki waktu 4 bulan untuk melawan kanker ganas itu. Wanda sangat menyalahkan dirinya, kenapa selama ini ia tak bisa mengontrol kesehatan Yanda.
Ibu Yanda hanya bisa memeluk Wanda saat Wanda bermohon maaf karena tidak bisa menjaga Yanda..
"tidak nak, ini sudah jalan dan takdir dari Tuhan. saya pun menyalahkan diriku tapi ini semua karena kuasa tuhan"
"Wanda belum siap kehilangan Yanda untuk 4 bulan kedepannya tante"
terisak tangis dari Ibu Yanda dan Wanda tidak membuat Yanda terbangun dari Koma. Yanda saat ini sedang terpulas kesakitan diruang ICU. 
"Wanda, kapansih gue bisa kayak lo yang setiap saat lu tetap aja kuat seakan-akan ga kenal sedih? kenapa gue selemah gini? gua ga bisa menguasai dunia ini yah? gue selalu minta ke Tuhan untuk bisa diberikan waktu buat jadi lo yang seperti superwoman tapi gue tau kalo gue bakal ga bisa punya waktu lagi. gue cuman bisa pasrah deh hadapin dunia buta ini, dunia yang bakal lenyapkan gue dari lo dan keluarga gue. setiap lo ketawa gue hanya bisa ngelihat lo dengan kegelapan gara2 pusing kepala yang memengaruhi mata gue.  gue itu terasa sakit banget untuk harus menuju kemasa depan gue, mungkin memang gue harus ninggalin........"
ketika membaca buku harian Yanda yang sepertinya belum selesai dituliskan Yanda, Wanda hanya bisa melantarkan kesedihannya ketika melihat jasad Yanda yang sudah dimasukkan kedalam liat kubur. Wanda sangat tak menyangka sahabatnya sangat cepat melaluinya. berlalu tanpa menyelesaikan catatan hariannya yg tertuju untuknya, dia seakan-akan kehilangan sepotong kehidupannya. Wanda benar-benar merasakan kebodohan dalam dirinya karena tidak bisa membahagiakan Yanda disaat terakhirnya. tapi Wanda harus membuka mata dan meneruskan kehidupannya meski tanpa ada pelangi dari Yanda lagi.
Selamat jalan sahabat, engkau akan hidup direlungan jiwaku. engkau akan selalu bahagia dihatiku. engkaulah yang terbaik selama aku mengenalmu. engkau sahabatku. begitu cepat dunia ini merebutmu dari hidupku. saat-saat bahagia itu hanya bisa menyisahkan 1 duka yang tak bisa kulupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS